Langsung ke konten utama

Alat Bantu Pernafasan Baru dari Perusahaan Antariksa Virgin

Alat Bantu Pernafasan Baru dari Perusahaan Antariksa Virgin

 Berbagai upaya dilakukan untuk memerangi wabah Corona yang hampir menjalar di seluruh penjuru dunia. Selain upaya pencegahan, pengobatan juga terus dilakukan terutama bagi mereka yang mengalami gejala cukup parah karena terpapar virus Covid-19 salah satu virus yang paling berbahaya di dunia. Selain itu, upaya merawat orang yang sakit karena Corona juga terus dilakukan dengan standart dan protoko yang ketat.

Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh rumah sakit adalah terbatasnya alat-alat untuk merawat pasien Corona. Sebaga upaya untuk mengatasi keterbatasan alat khususnya alat bantu pernafasan, Perusahaan antariksa Virgin Orbit berencana memproduksi alat pernapasan medis baru secara massal.

Perangkat tersebut diklaim dapat  membantu orang mendapatkan oksigen yang sangat dibutuhkan ketika mereka kehabisan napas. Mesin pada perangkat dirancang secara otomatis memompa kantung ambu, yang aslinya dipompa secara manual untuk memompa udara ke paru-paru pasien. Ide utama dari perangkat itu adalah mesin akan memompa kantung ambu sendiri untuk pasien yang membutuhkan oksigen tanpa perlu dihubungkan ke ventilator. Hal itu membuat pasien tidak bergantung pada ventilator dan petugas kesehatan khusus ketika membutuhkan oksigen. Perusahaan berharap produksi massal perangkat baru setelah menerima persetujuan dari Food and Drugs Administration (FDA) Amerika Serikat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BPOM Umumkan 5 Obat Sirup Terkontaminasi EG di Atas Ambang Aman

Badan Pengawas Obat dan Makanan RI (BPOM) akhirnya mengeluarkan rilis tentang obat sirup yang diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) . "Berdasarkan pengecekan dan pengujian secara sampling terhadap 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, menunjukkan adanya kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas aman pada 5 (lima) produk," tulis BPOM dalam keterangan tertulis, Kamis (20/10/2022). BPOM juga menyampaikan bahwa sirup obat yang diduga mengandung cemaran EG dan DEG kemungkinan berasal dari 4 (empat) bahan tambahan yaitu propilen glikol, polietilen glikol, sorbitol, dan gliserin/gliserol. Dan ke-empat bahan tersebut bukan bahan yang berbahaya atau dilarang untuk digunakan dalam pembuatan sirup obat. Berikut daftar obat tersebut seperti yang disampaikan BPOM Termorex Sirup (obat demam) Produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml. Flurin DMP Sirup (obat batu...

FSST Klaten Gelar Pertunjukan Tari Nusantara

FSST Klaten Gelar Pertunjukan Tari Nusantara   Untuk menegaskan kedudukan Klaten sebagai salah satu kota budaya di Jawa tengah, Forum Silahturami Sanggar Tari (FSST) Klaten menggelar Pertunjukan seni budaya berupa Srawung Budaya "Sandya Sani". Kegiatan yang juga dilakukan untuk memperingati Hari Kesaktian pancasila tersebut dilaksanakan pada hari sabtu, 1 Oktober 2022 di halaman Sanggar Tari Sayuk Rukun Tibayan, Jatinom. Ketua FSST Klaten Marta Endang Wartuti mengatakan bahwa kegiatan Srawung Budaya "Sandya Sani" merupakan sebuah gagasan sekaligus manifestasi kebersamaan melalui seni tradisi terutama tari. Kegiatan ini merupakan berkolaborasi kolaborasi dari 15 sanggar tari yang ada di Kabupaten Klaten. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini bisa menumbuhkan rasa toleransi dalam perbedaan, mulai dari perbedaan latar belakang, usia, ataupun keterampilan dalam menari. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Ketua FSST Jawa Tengah Yoyok Bambang ...
Kiai Ujang di Negeri Kanguru   Sore itu di sebuah supermarket di daerah St. Lucia, Australia, Ujang bermaksud membeli daging sapi dan daging ayam. "Assalâmu 'alaikum, Brother. Mengapa membeli daging di sini? Ini kan tidak ada cap halalnya," Sajid, seorang brother dari Pakistan, menegur Ujang. "Saya mau membeli daging sapi dan ayam, bukan babi. Apa kalau tidak ada cap halalnya sudah pasti haram?" sergah Ujang. "Kamu nggak paham tentang aturan Islam, ya. Beli daging halal itu di halal butcher, jangan di supermarket," balas Sajid sambil berlalu.   ***   Itulah nukilan salah satu kisah yang dikumpulkan Nadirsyah "Gus Nadir" Hosen dalam buku KiaiUjang di Negeri Kanguru . Kisah-kisah yang dialaminya sendiri selama tinggal di Negeri Kanguru. Dengan gaya khasnya yang ringan, dosen di Monash University ini mengajak kita memahami Al-Quran dan Hadis dengan pikiran yang lebih terbuka dan tidak kaku. Mes...